Kalau Bukan Sekarang, Kapan Lagi Halep Juara Roland Garros
jpnn.com, PARIS - Kesempatan datang buat Simona Halep merengkuh trofi mayor pertamanya sepanjang karier, yakni di Roland Garros.
Petenis ranking satu dunia tersebut Sabtu (9/6) malam nanti bakal tampil di final grand slam French Open (sebutan lain Roland Garros) melawan petenis Amerika Serikat (AS) Sloane Stephens. Jika kembali gagal mengangkat trofi, entah berapa lama lagi dia harus menanti mahkota turnamen tenis tertiggi itu.
Sejauh ini Halep punya rekor tidak mengenakkan yakni 0-3 di laga final grand slam. Yang bikin makin was-was, dua dari tiga kegagalan di partai puncak itu dia raih di grand slam tanah liat ini.
Tahun lalu dia secara mengejutkan takluk dalam tiga set oleh petenis muda Latvia Jelena Ostapenko. Satu kekalahan lainnya dia raih pada final Prancis Terbuka 2014 oleh Maria Sharapova. Sementara satu lagi kekalahan final grand slam dia raih di Australia Terbuka tahun ini dengan takluk di tangan Caroline Wozniacki.
“Kesempatan besar kembali datang,” ucap Halep dilansir New York Times. “Kali ini saya datang dengan lebih percaya diri. Pengalaman telah bertambah. Tapi ini tenis. Kamu tidak pernah tahu apa yang terjadi di atas lapanangan. Saya akan berusaha tetap tenang,” tambahnya.
Tenang sampai laga berakhir. Ya, itu memang yang harus dilakukan Halep. Lihat saja tahun lalu, dia sempat unggul 6-4 dan 4-0. Namun, setelah itu dia kehilangan konsentrasi. Ostapenko pun membalikkan keadaan dan menang 4-6, 6-4, 6-3.
Apalagi sang lawan kali ini bukan petenis sembarangan. Meski secara head to head Halep masih unggul 5-2, Stephens juga sudah punya pengalaman tampil di partai puncak mayor. Petenis 25 tahun tersebut merupakan jawara AS Terbuka tahun lalu. “Rasanya luar biasa kembali ke final. Tentu saya ingin mengulangi sejarah itu,” ucap Stephens.
Di bagian putra, Dominic Thiem kemarin memastikan diri menembus final tunggal putra yang berlangsung besok. Di semifinal petenis Austria itu menghempaskan Marci Cecchinato tiga set langsung 7-5, 7-6(10), 6-1.