Kalau Ogah Pilih Jokowi Jangan Dibolehkan Masuk Rumah
jpnn.com, SEMARANG - Para juru parkir di Kota Semarang, Jawa Tengah mendeklarasikan dukungan untuk duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf). Dengan mengatasnamakan Keluarga Besar Juru Parkir Kota Semarang, mereka mendeklarasikan dukungan di Gedung Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang, Rabu (30/1).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga turut hadir pada deklarasi itu. Kepala daerah yang lebih akrab disapa dengan panggilan Hendi itu merupakan ketua DPC PDIP Kota Semarang.
Hendi menyatakan, pihaknya menargetkan perolehan suara Jokowi - Ma’ruf pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Semarang mencapai 75 persen. “Gampangannya kalau pemilihnya sejuta, harus mendapat 750 ribu," kata Hendi di hadapan sekitar 1.500 peserta deklarasi.
Menurutnya, untuk mencapai target itu bukan pekerjaan mudah. Karena itu harus ada upaya dari berbagai pihak termasuk para tukang parkir. Baca juga: Adik Prabowo Kecewakan FPI dan HTI
"Kalau 1.500 orang di sini nyoblos, belum tentu menang Pak Jokowi. Sehingga pastikan keluarga nyoblos 01. Bojone, pacare, anake, mantune ojo entuk mlebu omah nek ora milih (jangan diperbolehkan masuk rumah jika tidak memilih, red) Pak Jokowi,” ujar Hendi.
Sambutan Hendi tak berhenti di situ. Dia meneruskannya dengan berpesan kepada juru parkir yang punya pacar.
“Nek (kalau) pacare (tidak milih Jokowi), putus wae. Tapi nek bojone dewe, yo ojo. Dikandani apik-apik (kalau suami/istri ya jangan dicerai, dinasihati baik, baik, red). Setelah keluarga klir, baru tetangga dirembuki," katanya berpesan.
Selain itu, Hendi juga membeber alasan tentang mengapa Jokowi harus menjadi presiden lagi. Menurutnya, kinerja Jokowi di bidang infrastruktur sudah terbukti, bahkan para tukang parkir di Semarang pun ikut menikmati manfaatnya.