Kali Ini Amien Dukung JK
jpnn.com - JAKARTA – Mantan Ketua MPR RI Amien Rais menyatakan dukungannya terhadap permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar Panitia Angket BBM di DPR juga memeriksa penjualan gas alam Tangguh ke China yang kontralnya ditandatangani pada 2002. Menurut Amien, kesepakatan kontrak jual gas Tangguh membuktikan ketidakcerdasan pemerintah waktu itu.
''Saya lihat ada keruwetan politik. Usulan JK agar kontrak Tangguh wajib direvisi akan mendapat resistensi teman-teman karena dianggap terlalu jauh, tapi ini menarik dan menolong kita bila kontraknya benar-benar bisa direvisi,'' kata Amien Rais dalam dalam jumpa pers Komite Penyelamat Kekayaan Negara (KPK-N), di pressroom DPR RI, Senin (25/8).
Amien menuding penjualan gas Tangguh ke Sempra-perusahaan migas asal China-membuktikan ketidakcerdasan pemerintahan waktu itu karena memberi konsesi yang sangat besar kepada pembeli gas Tangguh dengan hanya membayar murah dan berlaku sistem flat untuk masa waktu 25 tahun.
Gas Tangguh dalam kontrak awal dijual US $ 2,4 per MMBTU. Selanjutnya pada 2005, harga jual gas Tangguh direvisi menjadi US $ 3,5/MMBTU sementara harga jual internasional mencapai lebih dari US $ 10 per MMBTU. "Ada ketidakcerdasan saat itu dan itu cukup memalukan," tandas Amien.
Dikatakan, gas dari ladang Tangguh, Papua yang dijual dengan murah selama 25 tahun itu sangat menyakitkan menyakitkan rakyat. Karenanya Amien meyakini, jika Panitia Angket BBM berani membuka kontrak gas Tangguh dibuka maka seuanya akan terkuak lebar-lebar bahwa kekayaan negara telah dijual kepada asing.
"Dalam kaitan ini Pak JK betul. Masalahnya harus diusut, siapa Mentamben yang jadi negosiatornya, apakah Susilo Yudhoyono atau Purnomo Yusgiantoro," cetusnya.(ara/JPNN)