Kamari, si Penemu 1.001 Mayat
Untuk mengganti perahu milik Kamari yang rusak itulah, akhirnya ia mendapat hadiah perahu.
Hadiah perahu itu adalah bentuk apresiasi atas jerih payah Kamari. "Hadiah itu adalah bentuk ucapan terima kasih dan kepedulian kami terhadap Pak Kamari. Semoga kerjasama ini bisa terus terjaga," sambung Kapolsek Kepanjen, Kompol Mas Ahmad Sujalmo.
Ia mengatakan, Bendungan Sengguruh memang selalu menjadi langganan penemuan mayat yang hanyut, karena merupakan muara dari beberapa sungai.
“Bendungan ini muara dari beberapa sungai yang dari Kota Malang. Korban yang hanyut tenggelam sering ditemukan di Bendungan Sengguruh," paparnya.
Saat itu, wajah Kamari terlihat berbinar. Ia senang bercampur haru. Pasalnya warga Jalan Kramat, Desa Gampingan, Kecamatan Pagak ini, akhirnya bisa bekerja kembali mencari rongsokan di Bendungan Sengguruh. Ia mendapat hadiah sebuah perahu dayung.
Perahu tersebut merupakan pemberian Kapolsek Kepanjen, Kompol Mas Ahmad Sujalmo dan Camat Kepanjen Abai Saleh serta Komunitas Wis Kompak 191 dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kepanjen juga Kepanjen Lighting Bikers Community (KLBC).
Hadiah itu merupakan penghargaan yang diberikan kepada Kamari. Karena selama puluhan tahun, ia telah membantu tugas polisi. Dengan ikhlas dan tanpa pamrih, suami Sutik ini menjadi spesialis penemu mayat.
Wajah Kamari pun terlihat berbinar. Ia senang bercampur haru menerima hadiah perahu. Warga Jalan Kramat, Desa Gampingan, Kecamatan Pagak ini, akhirnya bisa bekerja kembali mencari rongsokan di Bendungan Sengguruh.