Kampanye AM Dinilai Tidak Beradat
Jumat, 16 April 2010 – 19:38 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Bonny Hargens mengatakan, materi kampanye calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Andi Mallarangeng (AM) yang ingin mengajak Anas Urbaningrum (AU) dan Marzuki Alie bergabung dengannya, adalah kampanye yang tidak beradat. "Dia orang baru di Demokrat dan hanya Ketua Departemen, berani mengajak Marzuki Alie yang Ketua DPR dan mantan Sekjen serta pendiri PD untuk bergabung dengannya," tegas Bonny, dalam diskusi bertema "Bagaimana Masa Depan Partai Demokrat", di Jakarta, Jumat (16/4). Demikian juga halnya dengan materi kampanye AM, yang juga mengajak Anas yang saat ini salah seorang Ketua DPP untuk bergabung dengannya. "Di mana adat ketimurannya? Percaya dirinya yang terlampau tinggi, akan (membuat) sakit kalau dia terjungkal," ujar Bonny mengingatkan.
Lebih jauh dikatakan Bonny, langkah AM menjual Ibas juga bukan jaminan bahwa ia akan didukung oleh SBY. Ibas, menurut Bonny pula, sengaja diletakkan SBY di kubu AM sebagai langkah untuk membuangnya. Ibas diletakkan di sana supaya Andi tidak merasa dibuang oleh SBY, jika ternyata dia kalah dalam pemilihan nanti.
"Indikasi lain SBY terlihat ingin membuang Andi, bisa dilihat dari penempatan Andi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Itu jabatan buangan, karena kementerian itu penuh masalah, anggaran sedikit, dan jauh dari prestasi. Yang paling penting, dia jauh dari SBY. Andi juga ditempatkan hanya sebagai Ketua Departemen di PD. Kalau Andi mengaku dapat dukungan dari SBY, maka sangat kontradiktif dengan fakta-fakta tersebut," tegasnya.
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Bonny Hargens mengatakan, materi kampanye calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Andi Mallarangeng
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Pelaku Pembunuh Vina Masih Berkeliaran, Tolong Jangan Gadaikan SK PPPK | Reaction JPNN
-
PDIP Gelar Rakernas V
-
Tepis Pernyataan Hotman Paris, Henky Solihin Sebut Richard Lee Bisa Dijerat Pidana
-
PDIP Kantogi 8 Nama untuk Pilkada DKI Jakarta
-
Australia Selatan Kaji Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-Anak
BERITA LAINNYA
- Parpol
Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
Minggu, 19 Mei 2024 – 01:52 WIB - Pilkada
Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
Sabtu, 18 Mei 2024 – 21:26 WIB - Politik
Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
Sabtu, 18 Mei 2024 – 17:40 WIB - Politik
Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
Sabtu, 18 Mei 2024 – 11:30 WIB
BERITA TERPOPULER
- Sosial
Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal
Minggu, 19 Mei 2024 – 15:22 WIB - Bulutangkis
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Main Sore Ini!
Minggu, 19 Mei 2024 – 12:28 WIB - Humaniora
Pendaftaran CPNS 2024: 5 Hari Dibuka, Sebegini Jumlah Peserta Pilih Instansi, Mengejutkan
Minggu, 19 Mei 2024 – 14:58 WIB - Jabar Terkini
Komentar Dosen UIKA Bogor Soal Pro-Kontra Larangan Study Tour di Sekolah
Minggu, 19 Mei 2024 – 12:30 WIB - Tokoh
Selamat Jalan Prof Salim Said, Jenazah Dimakamkan di Liang Kubur Sang Ibu
Minggu, 19 Mei 2024 – 14:49 WIB