Kampanye Stop Kelaparan Melalui Produk Piring
Kamis, 27 Agustus 2009 – 06:58 WIB
Sebelumnya, enam siswa tersebut mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta pada 29?31 Mei lalu melalui ASEAN Science Entrepreneur Challenge (ASEC). Menurut Wismaya, ada 48 peserta dari 18 SMA dan perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti even tersebut. Tim juri membagi peserta menjadi delapan kelompok secara acak. Satu kelompok terdiri atas enam siswa dengan latar sekolah berbeda, jurusan berbeda, dan gender berbeda. Tim juri ingin membuktikan bahwa perbedaan latar belakang tidak menjadi sandungan untuk bekerja sama. Dari seleksi itu, Wismaya dan kawan-kawan tampil sebagai pemenang. Mereka berhak mengirimkan karyanya untuk mewakili Indonesia ke ajang internasional di Glasgow, Skotlandia.
Tidak kurang dari 15 negara yang bersaing di Glasgow. Mereka harus menjawab tantangan (challenge) persoalan yang diberikan NASA (National Aeronautics and Space Administration), salah satu panitia, yang dirilis melalui internet. Tantangan itu adalah merancang prototipe dan rencana bisnis produk yang bisa dipasarkan secara komersial. "Semua konsep, rancangan prototipe, rencana bisnis, dan rekaman presentasi itu harus disajikan dalam waktu tiga menit," papar Wismaya. Peserta hanya diberi waktu 24 jam untuk membuat rencana bisnis tersebut.
Temanya tentang kelaparan. Panitia menunjukkan, setiap hari satu miliar orang di dunia kelaparan. Di lain pihak, rumah tangga di negara-negara G-20 membuang jutaan ton makanan sisa senilai miliaran dolar. Peserta GEC 2009 ditantang untuk merancang model berupa produk atau jasa inovatif yang bisa mengurangi makanan terbuang (reduce food waste).