Kanjeng Kiai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro Masih di Belanda
jpnn.com - TONGKAT Pangeran Diponegoro akhirnya bisa kembali ke Indonesia, setelah 183 tahun berada di Belanda.
Tongkat berjuluk Kanjeng Kiai Tjokro itu ikut dibawa Pangeran Diponegoro saat memimpin perang melawan penjajah pada 1825–1830. Bagaimana tongkat bersejarah tersebut bisa kembali ke tanah air?
----------
Laporan M Hilmi Setiawan, Jakarta
----------
LOBI Gedung A Galeri Nasional Minggu (8/2) siang itu terlihat ramai. Ratusan pengunjung memadati ruang pamer di seberang Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, tersebut.
Mereka rela antre masuk demi bisa melihat benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro. Pameran yang dikuratori Dr Warner Kraus, Dr Peter Carey, dan Jim Supangkat itu berlangsung sejak 6 Februari hingga 8 Maret.
Salah satu daya tarik pameran bertajuk Aku Diponegoro itu tak lain adalah keberadaan tongkat milik pahlawan nasional bersorban putih tersebut. Selama 183 tahun tongkat pusaka itu tersimpan dengan baik di Belanda dan baru awal bulan ini dikembalikan ke Indonesia.
Karena pengunjung membeludak dan kapasitas ruang pamer terbatas, jumlah pengunjung yang masuk ruang pameran dibatasi. Setiap sesi hanya 30 orang dengan lama kunjungan sekitar 15 menit. Dalam pameran itu, koleksi paling banyak berupa lukisan. Di antaranya, lukisan fenomenal berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh yang dibuat pada 1857.
Pengunjung juga dibuat penasaran dengan keberadaan tongkat Pangeran Diponegoro. Artefak itu diletakkan di kamar khusus di ujung ruang. Tongkat tersebut berada di tengah-tengah kamar dengan pencahayaan agak temaram.
Tongkat sepanjang 150-an cm itu dipajang berdiri tegak dengan papan penyangga berbentuk lingkaran. Sedangkan di sisi kanan-kiri tongkat dipajang tombak serta pelana kuda yang juga pernah dipakai Pangeran Diponegoro.