Kapal Dihantam Ombak, Puluhan Sapi Sekarat
jpnn.com - SORONG - Akibat kapal pengangkut dihantam ombak di perairan laut Banda, sebanyak 80 ekor sapi yang diturunkan di Pelabuhan Klalin, Kabupaten Sorong dalam kondisi sekarat. Setibanya di dermaga, sapi-sapi yang sekarat itu langsung disembelih. Puluhan ekor sapi sekarat karena tak mampu menahan goncangan kapal yang mengangkutnya.
Sebagian sapi mengalami luka patah leher, tertindis sapi yang lain dan mengalami benturan dinding kapal, karena besarnya goncangan ombak yang menerjang saat dalam perjalanan menuju Sorong. Secara keseluruhan, kapal itu mengangkut 160 ekor sapi jantan asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk Provinsi Papua Barat.
Sesuai direktif presiden, 160 ekor sapi yang didatangkan ke Sorong itu merupakan program pemerintah pusat untuk membantu peternakan di Provinsi Papua Barat sebagai bibit pejantan. Selanjutnya, bantuan ternak sapi itu akan dibagi ke masyarakat peternak di seluruh wilayah Papua Barat. Namun, setibanya di Sorong, ternyata hanya menyisakan 80 ekor saja yang masih bisa dimanfaatkan.
Petugas Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Sorong yang hendak melakukan pemeriksaan dengan mengambil sample, akhirnya menyarankan agar puluhan sapi yang sudah "kritis" tersebut segera dipotong agar dapat dimanfaatkan.
"Kita datang untuk mengambil sample darah sapi yang baru tiba dari Mataram, tapi kita lihat 80 ekor sudah dalam kondisi sekarat, selanjutnya kita sarankan untuk segera disembelih saja," Âujar petugas SKP Sorong, Drh M Taufik.
Setelah dilakukan pengambilan sample, dari hasil uji lab menunjukan satu ekor sapi yang didatangkan pemerintah pusat itu mengidap penyakit Brucellosis yakni penyakit keguguran pada hewan sapi. Terbukti mengidap Brucellosis, satu ekor sapi tersebut selanjutnya akan diambil sample untuk diperiksa lebih lanjut di Maros, Sulawesi Selatan.
Bahkan, sapinya juga akan di karantina karena tidak dapat lagi diijinkan untuk dibagikan, dikhawatirkan akan menular ke sapi lainnya. Sementara, 79 ekor sapi pejantan yang telah diambil sample masih dikarantinakan dan dalam proses pengawasan pihak SKP Sorong, sebelum dikeluarkan rekomendasi bebas penyakit Brucellosis.
"Brucellosis tidak membahayakan bagi manusia tapi dapat menular ke hewan lainnya, dan dampaknya jelas sulit dikembangbiakan, karena kalau sudah terjangkit sapi akan mengalami keguguran," Âterangnya.