Kapal Fery yang Bawa Tersangka Kabur Disuruh Kembali dari Perairan OPL
jpnn.com - BATAM - Polisi menduga tewasnya Amar Aswan, 30, warga negara Malaysia kelahiran karena dibunuh. Soalnya polisi menemukan ada luka memar di lehernya. Sebelum dibunuh, korban bersama empat rekannya sedang liburan dan menikmati hiburan malam di Batam. Mereka telah berada di Batam sejak Selasa (22/4) lalu.
Empat rekannya yang kini jadi tersangka itu adalah Sarwanan Kuppusami, Masturizam bin Mardan, Goh Song Chew dan Kali Razan Meganatan.
Sepulang dari minum-minum, mereka kembali ke hotel. Dalam perjalanan, mereka diduga cek cok dan berujung pada pembunuhan tersebut. "Nah saat pulang itulah, mereka kemungkinan cek cok dan mencekik korban hingga tewas," ujar Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin di Mapolresta Barelang, Jumat (24/4).
Soalnya, lanjut Asep, dari hasil rekaman rekaman CCTv mereka terekam menggotong korban dengan troli. Cuma lanjut Asep, apakah mereka pelakunya atau bukan, masih dalam penyelidikan.
Memang diakui Asep, korban kuat dugaan meninggal karena dibunuh, hanya saja untuk kepastian masih menunggu hasil autopsi. "Mereka ini masih terduga pelaku," kata Asep lagi.
Terkait motif, Asep belum bisa pastikan karena masih dalam proses penyidikan. "Yang penting saksi kuncinya sudah diamankan empat pria tadi, nanti pasti tahu apa motifnya, tapi tidak buru-buru hari ini (kemarin, red)," kata Asep.
Sampai Jumat sore, polisi masih terus memeriksa empat pria yang diamankan itu bersama sejumlah saksi dari pekerja dan penanggung jawab The BCC hotel and residence. Manajemen The BCC hotel and residence enggan berkomentar ketika dikonfirmasi terkait kasus tersebut.
Sementara itu, lanjut Asep para terduga tersangka ditangkap pada waktu dan tempat yang berbeda. Tersangka Goh Song Chew dan Kali Razan Meganatan ditangkap saat boarding ke kapal Fery Mutiara Mas I di pelabuhan Harbour Bay, Batuampar sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka diduga hendak kabur ke negaranya usai peristiwa tersebut.