Kapan Sarkem Bisa Menyusul Dolly dan Kalijodo?
jpnn.com - JOGJA – Kesuksesan penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya dan Kalijodo di Jakarta Utara membuat beberapa kalangan di Jogjakarta merasa perlu mengikuti langkah serupa untuk menutup kawasan prostitusi Pasar Kembang alias Sarkem. Terlebih, sebelumnya pernah ada contoh ketika Jogja berhasil menutup lokalisasi Sanggrahan.
Menurut Kapolresta Jogja, Kombes Pol Prihartono Eling Lelakon, pihaknya akan sangat mendukung jika pemerintah menutup lokalisasi terselubung di kawasan Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Jogja itu. Hanya saja, katanya, penutupan lokalisasi memang bukan menjadi kewenangan kepolisian saja.
“Kalau penutupan lokalisasi itu bukan tugas kepolisian saja. Karena itu menyangkut dengan aspek sosial. Ada peran pemerintah yang legal untuk menutup sebuah lokalisasi,” ujarnya seperti dikutip Radar Jogja (Jawa Pos Group).
Ia mencontohkan penutupan lokalisasi di Kalijodo, Jakarta, dan Dolly, Surabaya. Kedua lokalisasi yang lebih besar dari Sarkem itu bisa sukses ditutup.
Ia menilai kesuksesan penutupan Dolly dan Kalijodo tak terlepas dari peran pemerintah dalam menggarap aspek sosialnya. “Selama aspek sosial ditindaklanjuti pemerintah, kami pasti siap. Saya yakin, polisi dan TNI akan mendukung keteraturan dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.
Mantan Wadir Sabhara Polda DIJ itu menambahkan, penutupan lokalisasi bisa berjalan lancar selama ada kemauan serius dari pemerintah. Selanjutnya, pemerintah bisa mendampingi para bekas pekerja seks komersial.
“Di Surabaya dengan membentuk UMKM (usaha mikro kecil dan menengah, red). Kalau di sana (Sarkem, red), bisa dengan cara yang sama,” tegasnya.
Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja dalam rapat kerja di Komisi A DPRD DIJ, Rabu (2/3) sepakat untuk menutup Sarkem. Langkah itu berkaca dari beberapa daerah yang berhasil menertibkan lokalisasi.