Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga di Bulan Puasa?

Jumat, 31 Mei 2019 – 19:41 WIB
Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga di Bulan Puasa? - JPNN.COM
IST: Olahraga squat sangat simpel untuk dilakukan.

Bila aktivitas sehari-hari sangat padat, olahraga dapat dilakukan sekitar satu jam setelah berbuka. Namun saat berbuka dianjurkan hanya mengonsumsi air putih dan sedikit makanan ringan bila Anda akan berolahraga setelahnya. Setelah selesai berolahraga, barulah Anda boleh mengonsumsi makanan berat dengan komposisi yang seimbang. Dengan cara ini, olahraga akan tetap efektif untuk membakar kelebihan lemak tubuh.

Bagaimana dengan tengah hari? Sejatinya, waktu ini kurang baik untuk berolahraga. Sebab berolahraga sambil berpuasa akan menghabiskan energi tubuh yang tersisa, padahal waktu berbuka masih lama. Namun, bila Anda tidak memiliki alternatif waktu lain dan sangat ingin melakukannya saat tengah hari, batasi waktu olahraga hanya selama 20–30 menit dan lakukan jenis latihan yang intensitasnya ringan.

Durasi olahraga saat puasa

Selama berpuasa, durasi olahraga dibatasi sekitar 30–60 menit, baik yang dilakukan sesaat sebelum atau setelah berbuka. Meski demikian, batasan ini tidak pasti, apalagi bila Anda baru memulainya.

Di hari-hari awal, mulailah semampu Anda, misalnya cukup selama 20–30 menit. Bila sudah terbiasa, durasi dan intensitas olahraga yang dilakukan bisa ditingkatkan sesuai dengan kemampuan.

Jenis olahraga yang ideal dilakukan saat puasa adalah latihan aerobik berintensitas ringan hingga sedang. Contohnya, bersepeda, lari, yoga, pilates, berenang, serta latihan sit-up, push-up dan plank. Latihan angkat beban juga boleh, asal sesuai dengan kemampuan Anda.

Bila belum terbiasa berolahraga, lakukanlah aktivitas yang lebih ringan seperti berjalan kaki atau jogging, serta peregangan (stretching) seluruh tubuh.

Meski olahraga saat puasa lebih banyak manfaat ketimbang risikonya, Anda tetap harus waspada. Ketika muncul rasa melayang, mual, pusing, berkunang-kunang, lemas, atau berkeringat dingin, segera hentikan aktivitas dan beristirahat. Itu adalah tanda bahwa kadar gula darah Anda sudah terlalu rendah (hipoglikemia).

Para pakar telah mengetahui manfaat berpuasa dan berolahraga. Sesungguhnya, kedua kombinasi tersebut merupakan taktik menurunkan berat badan yang sangat efektif, bahkan dapat mencegah timbulnya diabetes!

Sumber klIkdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close