Kapitalisme Kreatif untungkan Bisnis
Senin, 15 Desember 2008 – 19:18 WIB
Tantangan inilah yang membuat TNS bereksperimen dengan Creative Capitalism. "TNS mempelajari reaksi konsumen & masyarakat, dan menemukan bahwa mereka menyukai ide bahwa TNS menyumbang dana ke badan amal sebagai tanda terima kasih pada konsumen atas waktu yg diberikan untuk di wawancarai." ujar Raghavan.
Setiap bulan TNS mendonasikan sejumlah uang ke UNICEF & DOMPET DHUAFA. Jadi, ketika para Data Supplier mengetuk pintu konsumen dan meminta waktu untuk wawancara, mereka menginformasikan pada konsumen, bahwa selama proses berlangsung, konsumen juga turut berpartisipasi membuat perubahan dalam masyarakat, karena untuk setiap wawancara, TNS akan menyumbang ke UNICEF & DOMPET DHUAFA, sebagai tanda terima kasih atas waktu yang telah konsumen berikan.
"Dari permulaan kami menemukan bahwa masyarakat yang diwawancara sangat gembira dapat berpartisipasi & membuat perubahan", kata Aris Supriyanto, TNS National Field Operations Head. Aris menambahkan, banyak konsumen yang menyimpan kartu terima kasih tersebut dan kemudian menunjukkan dengan bangga pada teman atau keluarga mereka.Diyakininya, bahwa UNICEF & DOMPET DHUAFA adalah 2 badan amal terpercaya di masyarakat Indonesia. "Kami merasa sangat berterimakasih dapat berkerjasama dengan UNICEF & DOMPET DHUAFA yang merupakan suatu perjalanan yang tak ternilai harganya dan sekarang kami memasuki tahun ke-2," kata Sjafril Djalal , Chief Commissioner TNS Indonesia.
Sjafril menambahkan bahwa program ini telah memberikan manfaat untuk masyarakat miskin. Program ini juga memberikan kebanggaan & rasa percaya diri kepada Data Supaplier sewaktu mereka mengetuk pintu. Program ini membuat konsumen & masyarakat umum secara tidak langsung berpartisipasi memberikan bantuan sosial & membuat mereka merasa bangga. Program ini juga telah membantu perusahaan kami. Ini adalah benar2 ide 'win-win' dimana semua pihak mendapatkan keuntungan.Istilah ini suatu istilah dan konsep) yang diciptakan oleh Bill Gates Microsoft yang terkenal itu dan dijelaskan pada saat dia berpidato di Forum Ekonomi Dunia, di Davos Switzerland bulan January 2007.