Kapolda Kalsel Harus Tegas soal Oknum Polri Terlibat Narkoba
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsy meminta Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Rachmat Mulyana meningkatkan performa penanganan narkoba. Hal itu menyusul terbongkarnya gudang zenith carnophen bernilai miliaran rupiah di Banjarmasin, Kalsel.
“Ini bukan barang sembarangan, karena barang yang diamankan di sebuah ruko Banjarmasin Selatan itu senilai Rp 10.614.000.000,” kata Aboe, Senin (9/10).
Sebelumnya, jajaran Resmob Polda Kalsel, Minggu (8/10), dini hari mengamankan 366 koli atau 7.320.000 butir zenith carnophen senilai Rp 10.614.000.000 di sebuah rumah toko, Jalan A Yani 5,5, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalsel.
Sembilan pelaku berhasil diamankan. Satu di antaranya adalah anggota Polri Iptu M (53), Kemudian, pelaku lainnya Ant (32), M Ar (44), Mif (26), M Nur (18), Pau (31), Uma (41), Sai (26) dan Sa (26).
Aboe meminta Kapolda lebih giat lagi menangani peredaran dextro di Kalsel. Sebab, pengungkapan ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pernah diungkap 1,5 juta zenith di sebuah gudang di Amuntai. Ada pula 11 juta zenith di Pelabuhan Trisakti.
“Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa suplai zenith untuk Kalsel itu luar biasa besarnya, tidak bisa dianggap enteng,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, selama ini terbukti banyak pihak yang ternyata terlibat dalam suplai zenith ke Kalsel. Sebelum keterlibatan oknum Polri, pernah ada sebuah kasus yang melibatkan oknum pegawai BPPOM. Bahkan, narapidana dari Lapas Banjarmasin. “Ini kan seharunsya membuat kita harus lebih waspada,” tegas wakil ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR ini.
Karena itu, Aboe meminta Polda Kalsel tidak menoleransi siapa pun apalagi penegak yang terlibat dalam peredaran narkoba dan psikotropika. “Sama saja ini seperti pagar makan tanaman, bukan mengamankan malah membantu suplai barang,” katanya.