Kapolda Minta Kasus Donggala tak Terulang di Pilpres
jpnn.com - PALU - Kasus pembakaran logistik Pemilu yang terjadi di wilayah Kabupaten Donggala beberapa waktu lalu, diminta tidak kembali terjadi pada tahapan Pilpres. Untuk itu Kapolda Sulteng memerintahkan personelnya di lapangan agar tidak lengah dalam mengawal logistik Pemilu yang dianggap penting.
Penekanan itu disampaikan Kapolda Sulteng, Brigjen Ari Dono Sukmanto sebelum melepas keberangkatan sekitar 2.066 personel Polda Sulteng yang disebar ke seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, Jumat pagi (4/7).
Kepada wartawan, dia mengatakan, kasus yang terjadi di wilayah Donggala tersebut, dapat dicegah jika anggota saat itu mengikuti SOP atau standar prosedur yang ada.
"Pembakaran tidak terjadi kalau anggota lakukan SOP. Untuk itu saya sudah perintahkan, logistik Pemilu yang penting seperti kotak suara agar dijaga setiap saat,"Â sebutnya.
Sebelum keberangkatan ke sejumlah daerah, Kapolda mengaku sengaja mengecek personel dan memberikan arahan langkah-langkah apa yang dilakukan saat di lapangan nantinya. Sejumlah petugas yang nantinya akan ditempatkan di masing-masing TPS, juga diminta untuk mencatat dan membaca keadaan di lapangan.
"Anggota juga harus tahu di lapangan mana lawan mana kawan. Itu semua harus diantisipasi. Kita perkuat Bhabinkamtibmas bersama Babinsa, untuk mendeteksi dini segala kemungkinan-kemungkinan gangguan keamanan,"Â jelas Ari Dono.
Dalam pengamanan di setiap daerah, sebut Ari Dono, personel Polri nantinya juga akan mendapat bantuan dari unsur TNI yang juga stand by jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat memberikan arahan, dirinya juga tidak lupa mengingatkan netralitas anggota TNI/Polri sesuai dengan perintah Presiden, Panglima TNI maupun Kapolri.
"Saya sudah sampaikan, nantinya jangan terpancing dengan pembicaraan soal politik atau ikut berdialog tentang salah satu pasangan," ujarnya.