Kapolri Dikritik Sebut Lanjutkan Estafet Kepemimpinan, Reza Fahlevi Beri Pembelaan Begini
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi memberikan pembelaan atas pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dianggap menimbulkan polemik dikarenakan menggunakan frasa 'melanjutkan estafet kepemimpinan'.
Menurut Reza, tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo tersebut.
"Pak Kapolri secara tegas dan lugas menyebutkan sosok pemimpin yang kita cari adalah yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan di hadapan para pemuka lintas agama dan anggota Polri dalam Perayaan Natal Bersama Polri. Lantas kenapa diframing seolah-olah mendukung salah satu paslon karena menggunakan tagline keberlanjutan," tegas Reza dalam keterangannya, Jumat (12/1).
Reza meminta kepada pihak yang mempermasalahkan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo untuk melihat konteksnya secara utuh.
Dia menyampaikan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo selanjutnya bahkan menegaskan dengan ajakan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon tentulah para pemimpin-pemimpin yang terbaik.
"Itu artinya Pak Kapolri netral. Siapapun boleh dipilih, karena mereka merupakan pemimpin-pemimpin terbaik. Pun demikian seluruh paslon dan tim suksesnya juga sering menggunakan frasa 'keberlanjutan'. Jadi kenapa lagi harus diributkan," tanya Reza.
Lebih lanjut Reza mengungkapkan ketiga paslon dan timnya pernah menggunakan istilah keberlanjutan.
Reza mencontohkan ada Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Gatot Eddy Pramono yang pernah mengatakan slogan keberlanjutan akan menjadi kunci bagi pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk menggaet suara dari pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (20/12/2023) seusai Rapat TPN di Jakarta.