Kapolri Endus Politik Uang di Kampung-kampung
JAKARTA -- Diam-diam Kapolri Jenderal Sutarman sudah "blusukan" ke kampung-kampung yang tak disebutkannya untuk memantau jalannya proses kampanye pemilihan umum 2014.
Temuan awal yang mengejutkan pun didapatkan orang nomor di Korps Bhayangkara ini.
"Saya melihat dan sudah turun ke kampung dengan tidak diketahui siapapun. Di pedesaan itu para (oknum) calon membagikan uang," kata Sutarman kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (18/3).
"Tapi di sini memang harus dibuktikan semua, karena yang memberikan dan diberikan sama-sama salah," timpal orang nomor satu di korps baju cokelat ini.
Saat ditanya dimana kampungnya, Sutarman mengunci rapat informasi itu. "Baru isu di kampung-kampung, kita belum menemukan buktinya. Yang di masyarakat bisa disampaikan, sehingga kita harus mendalami ke arah sana," paparnya.
Ia pun menegaskan jika ditemukan buktinya maka akan dipidana. Menurutnya, laporan dari masyarakat nanti tentang adanya politik uang akan dibawa ke Penegakan Hukum Terpadu.
"Setelah itu di sidang awal yang terdiri dari penyidik Polri, ada Jaksa Penuntut-nya, ada perwakilan Bawaslu baik di tingkat kabupaten/kota ataupun provinsi dan pusat," katanya.
Setelah ditetapkan dan ada buktinya, kata dia, Bawaslu akan melaporkan ke Polri kalau ada tindak pidananya. "Kalau itu pelanggaran administrasi mereka dilaporkan ke KPU. Kalau pelanggaran etika laporannya ke DKPP," tegasnya.
Ia menambahkan, sepanjang tidak ada yang dirugikan dan tidak melapor tindak pidana pelanggaran pemilu ke Gakumdu dan Bawaslu ke Polri, maka Polri tidak menerima langsung dari masyarakat.