Kapolri Puji Peran SAS Institute Mencegah Radikalisasi Agama
"Organisasi seperti SAS Institute semakin banyak, semakin bagus. Karena gerakan sipil seperti ini akan mencegah radikalisasi agama, serta melakukan diseminasi Islam damai, Islam Nusantara" kata Tito.
Kapolri juga berharap masyarakat luas bisa terlibat aktif dalam program Kontra Radikalisasi. Organisasi seperti SAS Institute bisa melakukan kerja sama dalam program itu.
Dalam pertemuan itu pula, Imdadun mengatakan persoalan intoleransi dan radikalisasi masih menjadi tantangan.
Tindakan berupa kekerasan, gangguan, intimidasi dan provokasi kebencian terhadap kelompok dan golongan lain terutama kelompok minoritas masih sering terjadi.
"Demikian juga radikalisasi, proses penyebaran pemikiran dan ideologi yang menoleransi bahkan menganjurkan kekerasan terus berlangsung. Rekruitmen dan pembentukan sel-sel pelaku kekerasan dan teroris semakin sulit dibendung," kata Imdadun.
Imdadun menuturkan radikalisasi menemukan momentumnya ketika arus informasi demikian deras.
Pemikiran dan ideologi radikal, kata Imdadun, dengan bebas masuk ke masyarakat mangubah cara berfikir mereka yang semula cinta damai dan toleran. (dil/jpnn)