Kapolri Tidak Perlu Persoalkan Senior-Junior dalam Memilih Kabareskrim
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, jabatan Kabareskrim Polri sangat strategis. Tidak heran hingga 25 hari memegang jabatan Kapolri, Idham Azis belum juga memutuskan siapa nama perwira tinggi yang akan menggantikannya memegang jabatan tersebut.
"Perlu diketahui, jabatan Kabareskrim itu sangat strategis. Kinerja Kabareskrim menjadi baromoter bagi publik, apakah kinerja Polri semakin baik atau biasa-biasa saja," ujar Edi di Jakarta, Senin (25/11).
Karena begitu penting, Edi mengusulkan agar Kapolri Idham Azis menunjuk perwira tinggi yang memiliki pengalaman mumpuni, terutama dalam dunia reserse dan kinerjanya memiliki chemistry dengan Kapolri.
"Kami berpandangan, masalah junior atau senior dan lainnya tak perlu dipersoalkan. Hal yang penting itu kinerjanya sudah teruji, integritasnya bagus, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," kata Edi.
Mantan komisioner Kompolnas ini lebih lanjut mengatakan, Kapolri tidak perlu kaku jika ingin benar-benar memajukan kepolisian. Tak perlu terikat dengan kebiasaan lama. Pasangan tersebut, kata Edi, sebelumnya juga sudah pernah disampaikan Presiden Jokowi.
"Polri butuh pati yang visioner membangun Polri. Walau muda, kalau mampu silakan ditunjuk kapolri. Rakyat pasti mendukung," kata pakar hukum kepolisian dari program pendidikan pascarsarjana Universitas Bhayangkara ini.
Edi kemudian menyebut beberapa nama calon Kabareskrim yang beredar di media massa. Antara lain, Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Kapolda Bali Irjen Petrus Golose dan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto.
"Selama ini Kapolri dikenal berkinerja bagus dan memiliki pengalaman yang matang di bagian reserse, tentu punya referensi yang matang juga untuk memilih Kabareskrim yang baru," pungkas Edi. (gir/jpnn)