Kapolri Tunjukkan Sketsa Wajah Penyiram Novel ke Presiden Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Senin (31/7) sore. Tujuannya adalah meminta Tito menjelaskan perkembangan pengusutan kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Selepas menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Tito menggelar jumpa pers. "Kami menemukan saksi yang cukup penting, tapi yang bersangkutan tidak ingin disebutkan namanya untuk keamanan yang bersangkutan," kata Tito kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Senin (31/7) petang.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menjelaskan, polisi mengantongi keterangan penting dari seorang saksi yang melihat pelaku. Saksi itu melihat sosok mencurigakan sekitar 5 menit sebelum Novel disiram air keras ketika pulang dari masjid di dekat rumahnya.
"Ada orang yang berdiri di dekat masjid yang itu sosoknya mencurigakan yang diduga dia adalah pengendara sepeda motor penyerang," jelas Tito.
Selanjutnya, polisi mendalami keterangan saksi penting itu guna mendapatkan sketsa wajah orang mencurigakan itu. Bahkan, Tito memperlihatkan sketsa yang dibuat menggunakan teknologi mutakhir itu.
"Kami bekerja sama dengan rekan-rekan dari AFP, kepolisian Australia, kemudian kami rekonstruksikan menggunakan sistem komputer. Sehingga terakhir kami dapatkan yang ini," ucap Tito sembari menunjukkan sketsa wajah pelaku penyiraman kepada Novel Baswedan.
Dia memastikan sketsa tersebut belum dipublikasikan ke masyarakat. Sebab, hasilnya baru diperoleh dua hari lalu.
"Jadi kalau ada yang di media, majalah lain, saya tidak jelas dapat dari mana. Yang ini adalah dari saksi yang sangat penting, karena lima menit sebelum kejadian. Ini ada di dekat masjid, dia mencurigakan. Yang kami duga dia adalah pengendara sepeda motor," tambahnya.(fat/jpnn)