Karena Bersikap Keras kepada Pemerintah
Rabu, 07 Juli 2010 – 07:03 WIB
Kala itu, jelas Asep, yang mendapat suara terbanyak adalah Buya Achmad Dimyati. Di sisi lain, Dimyati dikenal sebagai kader Muhammadiyah yang berwatak keras. Dengan kondisi Orde Baru ketika itu, sangat riskan Muhammadiyah dinakhodai dengan gaya kepemimpinan ala Dimyati yang keras. "Melalui voting, Pak A.R. terpilih lagi," ujarnya.
Bagi Asep, situasi yang sama terjadi pada Muktamar 2010 di Jogja. Din bagi sejumlah kalangan diakui terlalu keras terhadap pemerintah. Karena itu, tidak sedikit pengurus Muhammadiyah di daerah maupun wilayah yang terkena imbasnya.