Karikatur Pria Beserban Batal Pulang Murni Hasil Jurnalistik
jpnn.com, JAKARTA - Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkilfi telah menerima sejumlah perwakilan dari massa Front Pembela Islam (FPI) yang menggelar aksi, Jumat (16/3). Arif mengaku sudah menjelaskan karikatur di Tempo yang dipersoalkan FPI.
Arif mengatakan, karikatur bergambar pria beserban yang meminta maaf ke sesosok wanita karena batal pulang merupakan hasil kerja jurnalistik. Menurutnya, jika FPI merasa keberatan maka bisa mengadu ke Dewan Pers.
“Itu kerja jurnalistik kami. Manakala tidak ketemu (kesepakatan dua belah pihak, red) maka ada Dewan Pers,” kata dia di kantor Tempo, Jumat (16/3).
Menurut Arif, pers memilki kebebasan. Karena itu, katanya, FPI tak bisa begitu saja mempersoalkan hasil kerja jurnalistik.
Meski demikian, Tempo tetap memberi ruang bagi FPI untuk menyampaikan hak jawab. “Proses yang harus dilewati di Dewan Pers bisa makan waktu lama, maka dalam edisi secepatnya akan dimuat hak jawab FPI,” ujar dia.
Arif menambahkan, pihaknya sudah menerima hak jawab dari FPI. “Dan akan dimuat pada edisi Senin (19/3),” sambungnya.(mg1/jpnn)