Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Karma Royce

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 18 Mei 2021 – 06:17 WIB
Karma Royce - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: disway.id

Harus diapakan?

Harus dioperasi. Tapi jangan dioperasi hari itu. Di layar USG masih terlihat ari-arinya belum ikut mati. Masih bergerak-gerak. Demikian juga air ketubannya, masih cukup banyak.

"Harus ditunggu satu minggu lagi. Baru boleh dioperasi," ujar dokter seperti yang ditirukan Royce.

Selama seminggu menunggu itu Royce banyak merenung: kenapa itu terjadi. Apa hubungannya dengan pertengkarannya –ia menyebut bukan pertengkaran, tetapi rebutan– dengan bapaknya. Mengapa pula terjadi hanya sehari setelah ia berulang tahun.

Royce pun ambil sikap: yang utama menenangkan sang istri dulu. Yang hari-hari berikutnya sulit tidur. "Saya dampingi terus istri," katanya.

"Kami berdua sudah berusaha maksimal. Termasuk disiplin ke dokter," ujar Royce kepada sang istri.

"Ini sama sekali bukan salah kita. Berarti ini kehendak bayi itu sendiri," ujar Royce lagi.

Yang kedua, kata Royce, bayi itu anak yang baik dan sopan. Ia meninggal setelah pesta ulang tahun bapaknya selesai.

Bapaknya tidak sampai memutus hubungan kekeluargaan. Termasuk tetap bersama-sama mengantar mayat sang bayi ke pemakaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News