Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Karma Royce

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 18 Mei 2021 – 06:17 WIB
Karma Royce - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: disway.id

Namun, ia sudah sampaikan ke mamanya. Juga papanya. Bahwa moral lebih penting daripada modal. "Kalau mau kehidupan maka moral yang harus ditingkatkan, bukan modal," katanya berfilsafat.

"Sekarang tinggal mama memilih modal (papa) atau memilih moral (keturunan)," ujar Royce.

Kalau untuk mencapai modal dengan mengorbankan moral, katanya, itu yang akan mengakibatkan hilangnya kehidupan.

Bayinya yang mati dalam kandungan, kata Royce, adalah contoh akibat memilih modal daripada moral. Dan contoh itu ia alamatkan kepada papanya. Bukan pada dirinya sendiri.

"Hobi papa itu adu ayam (olah raga berdarah), ngambil haknya orang (bisnis berdarah). Ternyata itu bisa nyambung secara hukum karma ke anak cucu," kata Royce.

"Dulu Royce beranggapan karma itu ditanggung sendiri. Ternyata salah perhitungan. Bisa tembus ke anak cucu," tambahnya.

Kembali lagi Royce tidak menganggap karma itu berhubungan dengan dirinya sendiri.

Malam ketika dokter menyatakan bayi di dalam kandungan meninggal, Royce menelepon mama dan papanya. Ketika bayi dikuburkan, mama Royce dan papanya juga ikut ke pemakaman.

Bapaknya tidak sampai memutus hubungan kekeluargaan. Termasuk tetap bersama-sama mengantar mayat sang bayi ke pemakaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News