Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KASIHAN: Korban Asap Ini Tak Berdaya, Lihat Saja Ini

Minggu, 11 Oktober 2015 – 17:36 WIB
KASIHAN: Korban Asap Ini Tak Berdaya, Lihat Saja Ini - JPNN.COM
Tampak seorang jurnalis yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Lintas Media (IJLM) menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan warga korban asap terpapar dan tak berdaya. Aksi bertajuk “Sejuta Masker untuk Wilayah Terkena Asap” berlangsung di acara Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (11/10). FOTO: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Warga korban asap akibat kebakaran dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terus berjatuhan. Dampak nyata dari bencana asap pekat ini memuat warga kesulitaan mendapatkan oksigen. Akibatnya warga terpapar, tak berdaya. Tidak sekedar sulit bernafas, bahkan telah menelan korban jiwa.

Sebagai wujud kepeduliaan kepada warga terdampak asap, puluhan wartawan yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Lintas Media (IJLM) menggelar aksi nyata untuk para korban asap di Sumatera dan Kalimantan.

Acara bertajuk “Sejuta Masker untuk Wilayah Terkena Asap” itu dilakukan di acara Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (11/10).

Di salah satu lokasi di sana, IJLM memasang sebuah poster berukuran besar bertuliskan “Ketika Berita Lambat Direspon Pemerintah. Jangan Hanya Berteriak Peduli, Ayo Kita Bantu Saudara Kita, Aksi Sejuta Masker untuk Wilayah Terkena Asap” #Jurnalis Peduli Asap.

Dalam aksi ini, terlihat jelas beberapa jurnalis menggelar teatrikal yang menggambarkan bagaimana korban itu terpapar akibat kekurangan oksigen. Teatrikal ini salah satu pesan nyata kepada Pemerintahan Jokowi-Jk agar segera menuntaskan bencana karhuta dan asap di Sumatera dan Kalimantan.

Ketua IJLM, Wahyu, mengatakan ikut merasakan penderitaan para korban bencana asap. Media, kata Wahyu, bersentuhan langsung dengan para korban ketika menjalankan tugas jurnalisme.

“Kenapa kami melakukan ini, karena kami para jurnalis bersinggungan langsung dengan para korban. Sebentar saja nyesek bagaimana dengan mereka yang berhari-hari berbulan-bulan menghirup asap,” kata Wahyu, di sela-sela aksinya di Bundaran HI, Minggu (11/10).

Aksi tersebut dilakukan IJLM tidak berbatas waktu, tergantung kondisi para korban asap baik di Sumatera dan Kalimantan. Itu karena para jurnalis juga ingin melakukan sesuatu bagi para korban, disaat pemerintah abai dengan tanggung jawabnya.

JAKARTA – Warga korban asap akibat kebakaran dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terus berjatuhan. Dampak nyata dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News