Kasus Corona di Melbourne Masih Tinggi, Denda Rp 2 Juta Bagi yang Tidak Pakai Masker
'Lockdown' Melbourne babak kedua:
- Pasang surut bisnis warga Indonesia di Melbourne saat 'lockdown' kedua diberlakukan
- Warga Melbourne disarankan menggunakan masker bila keluar rumah dan jika tak bisa jaga jarak
- Muslim di Melbourne: naiknya penularan COVID-19 tidak ada kaitannya dengan agama
Wabah karantina hotel 'tidak dapat diterima'
Premier Daniel Andrews mengatakan, baik dia maupun para menterinya belum dipanggil untuk menghadiri penyelidikan yudisial untuk menginvestigasi wabah virus corona selama program karantina hotel di Melbourne.
Penyelidikan yang diketuai oleh mantan hakim Jennifer Coate, dimulai pada Senin pagi.
"Siapa pun yang dipanggil harus muncul," katanya.
"Pertanggungjawaban utama untuk segala sesuatu yang terjadi di Pemerintah dan semua yang terjadi di negara bagian ini berada di tangan saya."
"Apa yang terjadi tidak dapat diterima. Kita perlu mendapatkan jawaban dan kita perlu tahu persis apa yang terjadi."
Baca juga artikel terkait:
- New normal di Indonesia: Kasus penularan naik, tes corona jadi ladang bisnis
- Angka kematian di Indonesia sudah lebih dari 10 ribu jika dihitung berdasarkan pedoman WHO
- Pemerintah Indonesia dianggap menggunakan pendekatan militeristik dalam menangani virus corona
- Alasan tingginya kematian tenaga kesehatan di Indonesia di tengah pandemi virus corona
NSW berada di 'titik kritis'
Premier New South Wales, Gladys Berejiklian mengatakan bahwa negara bagian tersebut saat ini sedang di titik kritis, setelah merekam tambahan kasus virus corona sebanyak 20 buah dalam semalam, yang 11 di antaranya berasal dari klaster di Sydney.