Kasus Flu Singapura Melonjak, Asuransi JAGADIRI Proteksi 11 Penyakit Tropis
jpnn.com, JAKARTA - Kasus Flu Singapura dilaporkan melonjak pesat sejak. awal 2024. Laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan akhir Maret 2024 terdapat lebih dari 5.000 kasus.
Kemudian, akhir April, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tirmidzi mengungkapkan hampir 8.500 kasus yang tercatat. Angka tersebut menandakan adanya tren lonjakan pascalibur lebaran dan terjadi peningkatan tajam dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut dokter spesialis anak RS St. Carolus Summarecon Serpong, dr. Diana Yuliani Suryanto, Sp.A., penyakit Flu Singapura yang sangat menular banyak terjadi di daerah beriklim tropis dan biasanya muncul pada musim hujan.
“Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackievirus (CA16) dan Enterovirus (EV71). Flu Singapura merupakan penyakit infeksi yang sering menyerang pada anak, remaja, bahkan dewasa. Pada musim liburan seperti ini, hendaknya kita juga lebih waspada karena biasanya angkanya agak naik”, jelas dr. Diana dalam keterangannya. Minggu (30/6).
Dia menambahkan RS St. Carolus Summarecon Serpong sangat mengapresiasi kegiatan literasi bersama asuransi JAGADIRI ini, mengingat Flu Singapura merupakan penyakit mudah menular serta kasus infeksinya menyebar cepat di berbagai daerah.
Sempat disebut sebagai penyakit baru, Flu Singapura memiliki gejala awal mirip dengan cacar air. Dokter Diana memaparkan, ciri-ciri orang yang terinfeksi virus Flu Singapura biasanya ditandai dengan demam, sariawan di mulut, serta ruam dan luka lepuh di kulit terutama pada telapak tangan dan kaki yang muncul setelah 1-2 hari.
Selain itu, penderita juga merasakan nyeri saat menelan dan sulit makan.
Menurut dr. Diana, penularan Flu Singapura terjadi dari kontak orang ke orang melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya.