Kasus Gigitan Anjing Terus Bertambah, Satu Korban Positif Rabies Dirujuk ke Jakarta
jpnn.com - SAMPIT - Kasus gigitan anjing di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus bertambah. Kini jumlahnya sudah mencapai 57 kasus. Bahkan, satu korban harus dirawat di rumah sakit luar daerah karena positif rabies.
"Edi Santoso (34) sekarang dirawat RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Informasi dari pihak rumah sakit sana, korban sudah mengalami fotophobia (takut cahaya)," ungkap Faisal Novendra Cahyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Jumat (15/5).
Faisal menjelaskan, korban merupakan warga Jalan Jenderal Sudirman km 12 Sampit. Korban digigit anjing pada 22 April lalu. Dia juga dipastikan telah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
Menurut Faisal, pihaknya bersama Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim masih berjibaku menekan kasus gigitan anjing di daerah itu. Dia juga memastikan vaksin untuk manusia dan anjing masih cukup menangani kasus gigitan anjing ini.
"Kami bersama DP3KP juga telah buka pos pemantauan di Desa Pundu," ujarnya.
Sementara itu, informasi DP3KP, kasus gigitan anjing kembali terjadi di dalam kota. Dua warga kembali menjadi korban serangan anjing yang diduga mengidap rabies. Kali ini korbannya Ferdinand (46), warga Jalan kenan Sendan, dan Frengky Karwur (44), warga Jalan Tjilik Riwut km 5,5 Sampit.
"Laporan ini masuk tanggal 12 Mei tadi. Untuk korban Frengky, anjingnya sudah kami musnahkan dan sampel kepala sudah dikirim ke laboratotium Palangka Raya.
Sementara korban Ferdinand, anjing yang menggigit lepas," jelas Danik Arianti, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular DP3KP Kotim.
Adapun anjing yang sempat meneror warga di Kompleks Perumahan Arjuno beberapa waktu lalu sudah divaksinasi setelah petugas berhasil menemui pemiliknya.