Kasus Gizi Buruk Hantui NTB
Hingga Agustus Capai 480 OrangKamis, 14 Oktober 2010 – 09:23 WIB
Dijelaskan, pihaknya akan terus menekan angka penderita gizi buruk ini. Caranya? Berbagai upaya sudah mulai dan akan dilakukan. Salah satunya adalah menyiagakan penanganan gizi buruk di Puskesmas seluruh NTB. ‘’Kita memilih Puskesmas agar penanganan setiap kasus gizi buruk bisa ditangani dengan cepat,’’ ungkapnya.
Ismail menjelaskan, setiap kasus yang ditemukan harus segera dibawa ke Puskesmas yang telah dilengkapi dengan pusat pengobatan kasus gizi buruk atau Therapy Feeding Centre (TFC). Dengan adanya TFC ini, penderita gizi buruk tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit kabupaten atau provinsi, tetapi cukup ditangani oleh petugas puskesmas. ‘’Dalam satu kabupaten-kota ada empat puskesmas yang dilengkapi TFC ini,’’ tuturnya.
Menurut Ismail, kasus gizi buruk umumnya dilatarbelakangi faktor kemiskinan, perilaku hidup, dan sumber daya manusia. Karena itu, pihaknya terus berupaya mengatasi kasus malnutrisi dan kematian ibu dan anak melalui berbagai program yang berkelanjutan. ‘’Petugas surveilans di lapangan masih aktif melakukan pendataan penderita gizi bermasalah,’’ ungkapnya. Dia berharap masyarakat segera melaporkan kasus gizi buruk atau tanda-tanda kasus gizi buruk yang terjadi pada orang-orang terdekatnya. (oni/sam/jpnn)