Kasus Kematian Brigadir J Ditangani Polda Metro Jaya, Imbasnya Begini ke Publik
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menyebut publik menyambut positif langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot tiga perwira dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J.
Menurut dia, penonaktifan dua pati dan satu pamen membuat publik yakin pengungkapan kasus itu bakal transparan dan akuntabel.
Namun, aura positif itu berpotensi jadi negatif menyusul langkah Polri yang menyerahkan penuntasan kasus tewasnya Brigadir J ke Polda Metro Jaya.
"Optimisme publik setelah penonaktifan tiga pejabat Polri, sepertinya akan menurun kembali dengan penyerahan kasus ini untuk ditangani Polda Metro," kata peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu melalui layanan pesan, Minggu (24/7).
Bambang mengatakan wajar optimisme publik terhadap pengungkapan kasus jadi menurun.
Sebab, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pernah terekam memeluk erat Irjen Ferdy Sambo yang berkaitan dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Menurut Bambang, seorang penanggung jawab dalam pengungkapan kasus, sebaiknya tidak bertemu dengan pihak yang berkaitan dengan perkara.
"Jadi, secara etika memang tidak bisa dibenarkan seorang penyidik utama dan penanggung jawab penegakan hukum bertemu dengan seseorang yang terlibat dalam sebuah kasus pidana," ujar dia dia.