Kasus Khashoggi: Senat AS Anggap MBS Gila dan Berbahaya
jpnn.com, WASHINGTON - Keterangan Direktur CIA Gina Haspel berhasil meyakinkan Komisi Luar Negeri Senat Amerika Serikat. Kini para senator itu tak ragu lagi mengatakan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) adalah otak pembunuhan Jamal Khashoggi.
Haspel hari memberi keterangan tentang temuan dinas rahasia mengenai kasus pembunuhan Kashoggi kepada para anggota komisi Hubungan Luar Negeri di Senat AS dalam sebuah pertemuan tertutup, Selasa (4/12).
Pemerintahan Trump tadinya menolak kehadiran Gina Haspel di Senat. Sebagai gantinya, Trump mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan James Mattis. Namun para anggota komisi bersikeras menuntut keterangan langsung dari pimpinan CIA.
Seperti diketahui, Trump mengabaikan bukti-bukti dari CIA lantaran takut merusak hubungan dagang dengan Saudi. Namun, Senat tidak peduli dengan hal tersebut. Selain keterangan Haspel, Komisi Luar Negeri juga mendengarkan rekaman audio pembunuhan Khashoggi milik intelijen Turki.
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri senator Bob Crocker mengatakan kepada wartawan, bagi dia sudah jelas, siapa yang berada di balik pembunuhan di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul itu.
"Saya tidak punya pertanyaan lagi di benak saya, bahwa Putra Mahkota (MBS) yang memerintahkan pembunuhan itu, dan dia juga mengetahui setiap situasi jalannya peristiwa itu," kata Crooker yang merupakan rekan Trump di Partai Republik.
Senator Bob Menendez dari Partai Demokrat juga mengatakan hal yang sama. Dia pun langsung mendesak agar AS memberi tanggapan tegas atas kasus Kashoggi.
Senator Lindsey Graham, salah seorang pendukung Trump, sekarang berbalik menuding MBS. Dia juga menyebut posisi Trump bisa membahayakan integritas AS di mata dunia. Dia menyebutkan, hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi memang penting, dan layak dipertahankan. "Tapi tidak di atas segala-galanya," tegas dia.