Kasus Merpati Mestinya Tak Disidangkan di Pengadilan Tipikor
Tak Berniat Jahat, Direksi Tak Bisa Dianggap KorupsiSelasa, 13 November 2012 – 00:13 WIB

JAKARTA - Pakar hukum pidana, Prof Eddy OS Hiariej menilai kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) sebenarnya tak perlu bergulir ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Alasannya, tidak ada kesengajaan dan niat jahat yang dilakukan direksi MNA di bawah Hotasi Nababan sehingga pesawat yang disewa tak dikirim oleh penyedia pesawat.
Di depan majelis hakim yang diketuai Pangeran Napitupulu itu Eddy juga mencermati dakwaan penyalahgunaan jabatan yang dilakukan Hotasi selaku direksi sehingga memperkaya pihak lain. Menurut Eddy, penyalahgunaan kewenangan bisa disebabkan dua kemungkinan, yakni melakukan sesuatu di luar kewenangan, atau melaksanakan kewenangan tapi disalahgunakan.
Menurutnya, Pembuat UU Tindak Pidana Korupsi bermaksud bahwa bentuk kesalahan di dalam Pasal 2 adalah kesengajaan yang berarti pelaku kejahatan harus mengetahui dan menghendaki. Namun Eddy melihat dalam kasus Merpati itu tidak ada perbuatan direksi yang disengaja sehingga merugikan keuangan negara dan memperkaya pihak lain.