Katanya Koalisi Ramping, kok Rayu Anggota Koalisi Merah Putih?
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan kekalahan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pilpres 2014 tidak menggoyahkan komitmen Koalisi Merah Putih (KMP).
Dalam konteks pendewasan demokrasi menurut Ahmad Muzani, hal ini sangat bagus dan pantas diapresiasi sebagai tradisi politik baru.
"Ini sebuah tradisi politik yang baik. Meski presiden yang diusung belum berhasil, enam partai KMP tetap di luar pemerintahan. Kami sangat menghargai partner koalisi kami yang konsisten dalam KMP," kata Ahmad Gerindra, di Jakarta, Rabu (27/8).
Muzani malah mempertanyakan sikap Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang selalu menawarkan anggota KMP untuk bergabung dengan Jokowi-JK. Sementara komitmen awalnya akan membangun koalisi ramping.
"Sudah menang kok masih saja mau nambah, apa masih kurang kemenangan itu? Saya jadi heran, harusnya Jokowi tidak perlu repot merayu anggota KMP, dia fokus saja bagaimana merealisasikan janji-janjinya kepada rakyat. Kami saja tidak takut jadi oposisi. Kenapa Jokowi-JK yang sebentar lagi akan memerintah kok jadi galau?" tanya anggota DPR itu.
Muzani mengingatkan Jokowi, bahwa Gerindra dan anggota KMP tidak takut untuk berada di luar pemerintahan dan tidak akan goyah dengan bujuk rayu.
"Kami sebelumnya lima tahun berada di luar pemerintahan, kami masih bisa eksis kok meski kecil dan bahkan berkembang. Makanya jangan lagi ada bujuk-membujuk, perkuat saja pemerintahan yang mereka akan bentuk," saran Muzani.
Terkait posisi KMP yang dicurigai akan mengganjal apapun yang Jokowi lakukan, Muzani menegaskan bahwa jika yang dimaksud mengganjal itu adalah perbedaan, maka tentunya itu harus disadari oleh Jokowi karena sejak kampanye pun KMP memang memiliki program yang berbeda dengan Jokowi.