'Kau dan Aku' Versi Baru Dirilis, Powerslaves Diprotes Fan?
jpnn.com, JAKARTA - Band rock veteran, Powerslaves akhirnya meluncurkan lagu 'Kau dan Aku' versi terbaru. Lagu yang pernah dirilis pada 2001 itu dibuat sangat berbeda dari versi sebelumnya.
Versi terdahulu lagu 'Kau dan Aku' disajikan dalam format full band dengan distorsi gitar. Namun kali ini, Powerslaves mengemas aransemennya dalam balutan bebunyian akustik yang sederhana dan tetap nyaman didengar.
Para personel Powerslaves, Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahillah (bass), Wiwiek Soedarno (keyboard), dan Agung Yudha (drum) sengaja mengubah konsep aransemen lagu 'Kau dan Aku'. Menurut mereka, lagu itu punya kekuatan lain ketika unsur alat musik gesek seperti selo dan biola dipadukan dengan gitar akustik dan elektrik.
"Dengan dasar piano akustik, dan ternyata benar, ketika lagu ini selesai saya aransemen seolah menjadikan ini lagu baru dengan kekuatan melodi dan lirik dalam balutan roman orchestra," kata Wiwiek Soedarno kepada jpnn.com, Kamis (24/10).
Powerslaves menyadari, bakal ada pro dan kontra atau protes dari para penggemar setia (Slavers) saat versi baru 'Kau dan Aku' dirilis. Tapi band yang berdiri 28 tahun silam merasa perbedaan merupakan hal biasa yang tidak perlu dibesar-besarkan.
"Saya pribadi tidak ada harapan apa pun ketika penggemar Powerslaves mendengar versi yang berbeda dari 'Kau dan Aku'. Sebab pendapat boleh acak, selera boleh berbeda. Namun bukan perbedaannya yang terpenting dalam hal ini. Karena adanya dual pendapat itu bagus, yang artinya Powerslaves hidup," ucap Heydi Ibrahim.
"Yang terpenting di sini adalah bagaimana Powerslaves terus melangkah tanpa menoleh kiri dan kanan meskipun badai polemik itu nampak nyata," sambung sang vokalis.
Dari segi lirik, lagu 'Kau dan Aku' punya makna cukup dalam. Powerslaves mengungkap makna bahwa setiap rasa cinta yang ada di bumi dan di langit tidak lepas dari peran serta Tuhan.