Kaum Muda Harus Bikin Terobosan di Era Revolusi Industri 4.0
jpnn.com, JAKARTA - Pemuda Indonesia yang mengikuti kegiatan Kemenpora bertajuk Forum Pimpinan Kepemudaan diminta harus berani melakukan terobosan agar lebih berdaya saing global di era revolusi industri 4.0.
Hal ini disampaikan Ahmad Luthfi, salah satu pembicara dalam diskusi terkait materi Kaum Muda dan Tantangan era Revolusi Industri 4.0 di Theater Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (31/12).
Founder Klik Acara dari UI ini mengatakan salah satu yang menjadi konsentrasi materinya adalah ajakan agar generasi muda, berani untuk berada di garda terdepan dalam era revolusi industri digital.
"Dalam digitalisasi ada dua efek, pelaku-korban. Sebagai organisasi pemuda, bagaimana pelaku mengefektifkan dan membangun hal baru dari efek media sosial di era industri 4.0. Ini harus dibangun jadi hal yang efektif dan positif," katanya, dalam memberikan materi.
Dia mencontohkan, bahwa industri start-up menjadi yang terbesar dalam era revolusi industri 4.0 saat ini. Sebagian besar, lanjutnya, yang melakukan adalah anak-anak muda yang melek teknologi. Anak-anak muda yang paham dunia digital.
Karena itu, dia meminta agar untuk urusan start-up yang harusnya bisa diambil wilayah itu oleh para pemuda, benar-benar bisa dimaksimalkan.
"Siapa bilang start-up harus punya modal besar. Anak muda harus berani, karena 80 persen perusahaan start-up dunia yang besar, berawal dari modal yang kecil. Di bawah 100 juta. Hanya 2 persen saja yang pakai modal miliaran," tegasnya.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh pembicara kedua, Addin Jauharudin. Founder Grosir One itu menegaskan, yang perlu dimiliki di era digitalisasi saat ini adalah keberanian menghasilkan terobosan.