Kaum Muda Mendambakan Pemimpin Berlatar Belakang Aktivis
jpnn.com, JAKARTA - Para tokoh muda dari Garda Bangsa, PMII, Hikmahbudhi, Pemuda Katolik, GMKI dan IPTI menginginkan pemimpin masa depan punya latar belakang aktivis. Baik itu sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden di Pilpres 2019 mendatang.
"Kriteria capres sebaiknya yang pernah berjuang di jalan, lahir dari aktivis seperti Bung Karno dan Abdurrahman Wahid. Kemudian tegas, berpikir perbedaan itu sebuah berkah dan sosok pluralis," ujar Ketua Umum IPTI Ardi Susanto pada diskusi yang digelar Garda Bangsa di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).
Syarat lain, capres juga sebaiknya sosok yang berpengalaman. Pernah menjadi anggota DPR, pimpinan DPR dan pernah menjabat sebagai menteri.
"Sosok yang tegas itu kan kecenderungannya seorang panglima. Nah, Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar,red) itu kan juga panglima santri," katanya.
Sementara itu Ketua Umum Garda Bangsa Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, diskusi mengangkat tema "Anak Muda Bicara Ca(wa)pres 2019" karena ingin agar anak muda tampil menyuarakan perspektif kaum muda terhadap kepemimpinan bangsa.
"Kaum muda ingin prosesi pilpres tidak hanya soal elektabilitas kandidat, tapi juga bisa membangkitan nyali kaum muda untuk tampil," ucapnya.
Cucun menilai, kaum muda perlu tampil karena tantangan era reformasi selama tiga tahun belakangan cukup berat dengan munculnya fenomena populisme agama.
“Hubungan agama dan negara berada pada titik kritis, apalagi menguatnya ekstrimisme agama menjadi tantangan tersendiri dalam perjalanan demokrasi Indonesia,” pungkas Cucun.(gir/jpnn)