Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (3-Habis)
Sakit pun Warga Sebatik Memilih Menyeberang ke TawauJumat, 17 September 2010 – 08:08 WIB
Namun semua dikembalikan kepada warga. Banyak warga yang memaksa agar puskesmas memberi rujukan ke Tawau. Maka Rohmad pun tidak bisa memaksa keinginan warga. "Bisa jadi hal itu wajar. Sebab, waktu yang ditempuh untuk mengirim pasien ke Tawau lebih cepat dibandingkan perjalanan yang harus ditempuh ke Nunukan dan Tarakan.
Bahkan, biaya perawatan di Tawau pun lebih murah dibandingkan di rumah sakit Tarakan dan Nunukan. Begitu pula harga obat. Obat paten di Tawau, rata-rata harganya 40 persen di bawah harga obat generik di Indonesia. "Makanya banyak warga Sebatik yang berobat ke Tawau," katanya lalu menghela nafas.
Rohmad juga memanfaatkan kemurahan obat-obatan di Tawau. Untuk memenuhi kebutuhan puskesmasnya, Rohmad biasa berbelanja di Tawau. Terutama untuk obat antibiotik dan obat pasien anak-anak. Tapi dia tidak bisa seenaknya membeli dalam jumlah besar. "Dulu bebas. tapi sekarang dibatasi. Hanya beberapa kardus saja," terang dokter berusia 45 tahun itu. "