Kearifan Lokal Senjata Ampuh Tangkal Ideologi Transnasional
jpnn.com, JAKARTA - Kemajuan teknologi informasi makin memudahkan masuknya ideologi-ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan landasan dan falsafah bangsa Indonesia.
Karena itu, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan, Indonesia harus menggunakan kearifan lokal itu untuk melindungi sekaligus memperkuat persatuan dan kesatuan.
“Kalau bangsa itu punya identitas yang kuat, kalau ada tawaran-tawan ideologi dari luar yang akan memecah belah persatuan Indonesia, tentu itu tidak akan bertahan lama. Kita punya struktur, kita punya ketahanan menyangkut identitas jati diri bangsa kita tadi, yakni budaya kearifan lokal yang banyak sekali. .Jadi ini harus kita perkuat untuk memperkuat persatuan kita,” ujar Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, Rabu (14/3).
Ahli psikologi politik itu menambahkan, banyaknya kearifan lokal yang dimiliki Indonesia membuat masyarakat lama berinteraksi dan sudah merasa satu Indonesia dengan macam-macam perbedaan paham, kebiasaan, adat istiadat.
“Kita saling menghormati dan kita juga bisa mengamalkan nilai-nilai agama sesuai dengan konteks keindonesiaan yang sudah terjaga dengan baik. Itu harus dipertahankan” ujar pria kelahiran Padang Panjang, 31 Maret 1966 ini.
Dalam konteks kekinian, lanjut Hamdi, adanya paham-paham keagamaaan yang menyerukan kearah radikalisme, memecah persatuan, kebinekaan, saling menyalahkan serta mengafirkan satu sama lain harus dicegah.
“Kita memang harus memperkuat apa yang kita punya. Jadi, dalam konteks ini kearifan lokal bisa kita kembangkan sedemikian rupa. Itu menjadi daya tahan kita dalam menangkal paham dari luar yang akan memecah belah bangsa kita,” ujar Hamdi.
Dirinya mencontohkan, ketika ada orang yang mencoba untuk membenturkan cara-cara tertentu dan berperilaku dalam konteks budaya tertentu yang kemudian dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama tertentu, hal tersebut harus dihindari.