Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kebakaran di Bagansiapi-api, Tiga Kakak Beradik Tewas Terbakar

Rabu, 08 April 2015 – 05:57 WIB
Kebakaran di Bagansiapi-api, Tiga Kakak Beradik Tewas Terbakar - JPNN.COM
Warga membantu melakukan evakuasi pada kebakaran yang terjadi di Rokan Hilir, Selasa (7/4/2015). Foto: M Fadli/Riau Pos/jpnn.com

jpnn.com - BAGANSIAPIAPI - Tiga orang kakak beradik tewas terpanggang dalam kebakaran yang terjadi di Hunian Resetlemen, Jalan Bakti Kelurahan Bagan Barat, Bagansiapi-api, Pekanbaru, Riau, Senin (6/4) subuh. Tiga jenazah tersebut adalah Nurjamal atau Umal (12), Raihan atau Rehan (4) dan Juni Nurfadilah (6). Ketiganya langsung dimakamkan Senin siang usai salat zuhur. 

Tangisan pilu mengiringi keberangkatan jenazah, ibu korban Mila dalam kondisi syok terbaring di lantai di ruangan belakang yang terpisahkan penyekat dinding papan. Beberapa ibu-ibu menghibur Mila, tak terkecuali Bupati Rokan Hilir Suyatno yang mendatangi rumah duka untuk menyampaikan ucapan belasungkawa.

"Tabah ya bu, semua terjadi atas izin Allah," kata Suyatno. 

Mila, sesunggukan menjawab dengan air mata berurai di pipi. "Saya ikhlaskan dunia akhirat, saya ikhlaskan dunia akhirat," cetusnya, terus menangis. "Anak saya masuk surga, masuk surga," ujarnya lagi. Ucapan ini ditimpali oleh banyak kerabat yang merubunginya. "Insya Allah, syurga. Surga bu,".

Ada lima belas unit rumah layak huni yang dibangun tahun 2008, dengan sistem resetlemen di tempat kejadian itu. Pada satu blok rumah rumah terdapat enam unit rumah layak huni. Sisanya di blok terpisah, hanya berjarak beberapa puluh meter terdapat sembilan unit rumah lain. 

Resetlemen itu terpisah sekitar 10 kilometer dari pemukiman masyarakat umum, secara umum di sekitar rumah hanya terdapat areal persawahan, kebun sawit dan kelapa. Mayoritas kepala keluarga yang ada bekerja sebagai buruh, kadang-kadang baru kembali ke rumah pada malam hari. 

Tak jarang ada yang bekerja di luar kota dan baru pulang setelah beberapa hari kemudian. Awaludin, suami Mila misalnya justeru tidak berada di rumah saat musibah kebakaran merengut tiga anaknya karena ada kerja mengambil upah di luar.

Dari enam rumah itu, ada dua rumah yang tidak mendapatkan arus listrik, salah satunya rumah yang ditempati Mila. Menurut seorang warga, kehidupan penghuni resetlemen memang rata-rata kurang mampu namun jika dibanding-bandingkan maka keadaan korban lebih miris. "Mungkin di antara kami semua dia lah yang paling susah, beberapa malam ini rumahnya tak berlampu listrik lagi. Sudah dua kali pula listrik di rumahnya diputus PLN karena menunggak," ujar warga yang enggan menyebutkan nama.

BAGANSIAPIAPI - Tiga orang kakak beradik tewas terpanggang dalam kebakaran yang terjadi di Hunian Resetlemen, Jalan Bakti Kelurahan Bagan Barat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close