Kebocoran Pipa Gas di Riau Ancam Target Lifting Minyak
Hatta: Juga akan Tergantung Harga Jual ICPRabu, 03 November 2010 – 12:30 WIB
Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, juga ikut membenarkan kemungkinan tak tercapainya target lifting minyak akibat kejadian di Riau tersebut. "Saya sudah mendapatkan laporan soal kebocoran pipa gas, yang mengganggu proses eksploitasi minyak Chevron di Riau. Akibatnya, gas yang ada tidak terpasok dan Chevron tidak bisa melakukan pengeboran minyak dengan sistem steam flood (pemanasan dari dalam sumur minyak)," kata Hatta pula kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (3/11).
Dari laporan yang ada, Hatta menjelaskan bahwa per hari-nya akibat kebocoran tersebut, tercatat telah terjadi penurunan produksi sekitar 150.000 barel. Sehingga katanya, terhitung selama 15 hari, total produksi yang gagal dilakukan adalah sekitar 2,4 juta barel. Jika angka itu dibagi 360 hari, maka rata-rata penurunan produksi minyak mentah mencapai sekitar 7.000 bph.
"Kami memang belum dapat memperkirakan berapa total akhir penurunan lifting di akhir tahun. Namun, kami memastikan ada dampak langsung pada penurunan lifting dan pada penerimaan negara. Ini (juga) tergantung dari harga jual ICP (harga minyak mentah Indonesia)," ungkap Hatta lagi.