Kebut Proyek Pelabuhan Patimban, Jokowi Minta KKP Perhatikan Nelayan Terdampak
jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat dipercepat.
Menurut Jokowi, kehadiran pelabuhan utama baru tersebut akan berperan penting bagi pertumbuhan dan perdagangan di wilayah Jawa Barat.
Jokowi menyampaikan hal itu saat memimpin rapat terbatas mengenai Percepatan Proyek Strategis Nasional Patimban melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, pada Selasa (22/9).
"Pelabuhan Patimban ini memiliki peran yang penting dan strategis dalam pertumbuhan dan perdagangan di wilayah Jawa Barat dan dikembangkan saling mengisi dengan Tanjung Priok," ujarnya.
Jokowi menambahkan, wilayah pantai utara Jawa yang telah terhubungkan dengan jalan tol harus menjadi sebuah super-koridor ekonomi.
Pembangunan Pelabuhan Patimban pun akan menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan hal tersebut sehingga kawasan-kawasan industri, pariwisata, dan sentra pertanian akan saling terhubung.
"Dengan Pelabuhan Patimban ini akan terbangun segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi, yaitu Pelabuhan Patimban, Airport Kertajati, juga kawasan di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri, saling terkoneksi dan saling mendukung satu dengan yang lain sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif," imbuh Jokowi.
Terkait percepatan pembangunan tersebut, Jokowi meminta jajarannya memperhatikan dampak sosial ekonomi bagi para nelayan setempat.
Apabila terdapat nelayan setempat yang mungkin terdampak oleh pembangunan tersebut, kata Jokowi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus segera bergerak mengulurkan bantuan.
"Tolong dilihat betul, kalau memerlukan dukungan sarana dan prasarana untuk kapal misalnya bagi para nelayan yang terdampak ini agar KKP bisa memberikan bantuannya kepada para nelayan," tuturnya.
Jokowi menambahkan, Patimban bersama Tanjung Priok dan 28 pelabuhan utama lainnya harus betul-betul terkonsolidasi sehingga arah pengembangannya ke depan menjadi konkret dan jelas, mempunyai segmen yang saling mengisi.
"Kita harapkan agar konsolidasi ini dapat mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi regional, juga memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik, membuat produk-produk ekspor kita semakin efisien dan kompetitif," tandasnya.
Untuk diketahui, pada November 2019 lalu Presiden Jokowi telah meninjau perkembangan pembangunan Pelabuhan Patimban yang merupakan proyek pembangunan bertahap dan jangka panjang dengan nilai investasi sebesar Rp 29 triliun hingga Rp 50 triliun.
Total luas area Pelabuhan Patimban secara keseluruhan mencapai 654 hektare. Dari jumlah tersebut, 300 hektare di antaranya akan diperuntukkan bagi peti kemas dan terminal kendaraan.
Adapun untuk kapasitas pelabuhannya nantinya akan mencapai sebesar 7,5 juta TEUs. Dengan kapasitas tersebut, Pelabuhan Patimban ini nantinya akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang disiapkan untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor.(tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!