Kecaman Bang Neta IPW untuk Aksi Mahasiswa Pembakar Polisi di Cianjur
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengecam aksi mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat yang berujung pembakaran empat anggota Polri, Kamis (15/8). Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan, pelaku aksi pembakaran itu harus diadili.
“Pelakunya harus dihukum berat dan ditelusuri apakah ada kelompok teroris ikut bermain dalam aksi demonstrasi tersebut,” kata Neta, Jumat (16/8).
BACA JUGA: Tiga Polisi Terbakar Saat Amankan Demo Mahasiswa
Mantan wartawan itu menambahkan, polisi sering kali menjadi korban ketika mengamankan aksi demo yang berujung bentrok. Selain itu, katanya, beberapa kali polisi juga pernah dilempari bom molotov oleh pedemo.
Namun, Neta mengaku belum pernah punya catatan tentang polisi yang dibakar oleh pengunjuk rasa. "Paling hanya terkena percikan api dari molotov yang dilemparkan pedemo dan segera bisa diatasi bersama polisi lain,” katanya.
Merujuk kronologis peristiwa pembakaran polisi tersebut, Neta mencurigai tindakan brutal itu sudah direncanakan secara terstruktur. Sebab, ada demonstran yang membawa bahan bakar dalam aksi mahasiswa di Cianjur itu.
Selain itu, kata Neta, ketika sejumlah polisi berusaha memadamkan kobaran api dari ban bekas yang dibakar, beberapa pedemo malah menyiramkan bensin. Akibatnya, empat polisi terbakar.
“Dari sini terlihat bahwa upaya membakar polisi itu sudah terencana matang dan terstruktur. Ada yang membakar ban, ada yang membawa minyak dan ada yang melemparkan bahan bakar minyak ke tubuh polisi hingga tubuh empat polisi terbakar parah,” paparnya.