Kecelakaan Maut di Sengkan Mayit, nih Pesan Penting Polisi kepada Pemilik Motor Matic
Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menerangkan pengendara motor matic Honda Vario EA 4431 Y tersebut baru saja turun dari Gunung Ijen.
”Informasi yang kami peroleh, korban ini mengendarai motor satu keluarga berjumlah empat orang. Begitu turun dari Ijen, motor yang dikendarai ini rem blong dan menabrak di tikungan Sengkan Mayit,” terangnya.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, keluarga nahas tersebut indekos di Penataban, Giri. Selama dua bulan kos, sang istri menjalani pemulihan pascamelahirkan. Begitu kondisinya pulih, keluarga tersebut balik ke Bima. ”Si suami asli Tegaldlimo, istrinya Asal Bima,” ujar Suto Santoso yang rumahnya pernah dijadikan tempat kos pasutri tersebut.
Setelah Lebaran kemarin, keluarga tersebut balik ke Banyuwangi. Mereka pindah ke perumahan Kabat. ”Saya kaget mendengar kabar Pak Ari kecelakaan. Dua anaknya memang masih kecil-kecil,” kata Suto.
Sekadar diketahui, kecelakaan di jalur Gatasan yang dikenal dengan sebutan Sengkan Mayit bukan kali ini saja. Pada 9 Desember 2018 lalu, dua pelajar yakni Rendy Muhamad Andyka,17 dan Navilia Vega, 15 warga Jalan Kahuripan, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, tewas di tempat yang sama.
Sedangkan korban luka adalah Novita Febrianti,14, warga Jalan Kahuripan gang Rujak, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember yang mengalami patah tulang di bagian kaki.
Ketiga pelajar itu baru pulang dari area tempat wisata alam Kawah Ijen. Mereka sedianya menuju ke arah kota Banyuwangi untuk kemudian pulang ke Jember. Setiba di lokasi kejadian, tepatnya di wilayah Gantasan yakni perbatasan kawasan hutan dengan kawasan perkebunan, kendaraan yang mereka kendarai mengalami rem blong.
Motor Honda Vario dengan nomor polisi P 3346 MR yang ditumpangi tiga pelajar tersebut tidak dapat dikendalikan. Karena jalan cenderung menurun, motor itu akhirnya menabrak sebuah pohon. Akibatnya, kondisi motor ringsek.