Kecewa pada Prabowo, Yusran Aspar Tinggalkan Gerindra
Langkah itu diambilnya agar tak muncul fitnah karena dirinya yang juga maju di Pilgub Kaltim. Dia khawatir dituding tidak mendukung langkah Isran yang menggunakan partainya.
“Meski berat, saya berpisah dengan Gerindra. Tapi, ini terjadi (pengunduran diri) karena dipaksa cerai,” tegas dia.
Dia mengungkapkan, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Sebab, Prabowo tidak pernah memanggilnya tentang pencalonan Isran. Malah, menurut dia, langkah ini sepihak.
“Kalau memang ada kepentingan yang lebih besar mestinya dijelaskan. Tentu saja saya legawa dan merasa terhormat. Kalau begini, saya dianggap sebelah mata,” urai dia.
Keluar dari partai berlambang kepala garuda itu, tak menyurutkan langkahnya untuk mencari tiket menuju KT 1. Dia menyebut, dirinya telah masuk dalam radar Golkar dan PDI Perjuangan.
Upaya melobi DPP kedua partai itu juga sudah dilakukannya. “Saat ini, saya tinggal menunggu takdir. Jangan katakan saya pasrah. Saya sudah berusaha maksimal,” beber dia.
Yusran telah memimpin Gerindra Kaltim sejak Juli 2016 lalu. Cita-citanya menjadi gubernur sudah dimulainya saat baru menjabat sebagai ketua Gerindra Kaltim. Setahun belakangan, dia gencar sosialisasi ke berbagai daerah.
Kepada media ini, dia sempat memamerkan buku laporan kegiatan Gerindra Kaltim setahun belakangan. Dia juga kerap sosialisasi ke seluruh daerah di Benua Etam dengan dihadiri banyak massa.