Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas

Dubes Diungsikan, Mesir Kondisi Siaga

Minggu, 11 September 2011 – 03:29 WIB
Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas - JPNN.COM
Tetapi, Jumat lalu tembok berhiaskan slogan anti-Israel tersebut menjadi fokus serangan. Ratusan massa memanjat tembok itu dan kemudian merobohkannya. "Kini, kami telah mendapatkan kembali martabat kami," ujar Mohi Alaa, 24, salah seorang demonstran dalam unjuk rasa di Kedubes Israel. Dengan runtuhnya tembok pelindung itu, tambah dia, Mesir telah kembali sejajar dengan Israel.

Kemarin Presiden AS Barack Obama pun angkat suara terkait insiden tersebut. Obama mengimbau supaya Mesir menghormati kesepakatan internasional soal misi diplomatik asing. "(Pemerintah) Mesir wajib melindungi kantor perwakilan Israel di sana," seru Obama. Dia berjanji kepada PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera menyelesaikan krisis politik yang melanda dua negara tersebut.

Kecaman terhadap Mesir juga datang dari Bahrain yang selama ini seperti kebanyakan negara Arab selalu bersikap kritis kepada Israel. "Dengan tidak melindungi Kedubes Israel di Kairo itu berarti (Mesir) telah melanggar Konvensi Wina 1961 tentang hubungan diplomatik," ujar Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khaled bin Ahmad al-Khalifa. Mesir merupakan satu dari dua saja negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Satunya lagi adalah Jordania. Tapi, seiring tingginya tekanan publik, bukan tak mungkin, Mesir bakal segera memutuskan relasi bilateral ini.

Kalau itu benar terjadi, posisi Israel jelas bakal makin terpojok. Sebab, hubungan mereka dengan Turki juga tengah panas-panasnya. Istanbul sudah mengusir duta besar Tel Aviv dan memutuskan kerja sama militer dan perdagangan. Itu menyusul penolakan Israel meminta maaf atas tewasnya sembilan warga Turki karena serangan pasukan khusus Angkutan Laut Israel terhadap rombongan Freedom Flotilla pada 31 Mei 2010.

KAIRO - Krisis keamanan belum berlalu dari Mesir. Unjuk rasa besar-besaran menuntut percepatan reformasi pada Jumat sore lalu (9/9) berakhir rusuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News