Kehidupan Dua Keluarga Multi Budaya Indonesia di Australia
Awalnya itu sangat berat meyakinkan kedua orang tua saya dan juga keluarga besar tentang keinginan kami untuk menikah, apalagi orangtua dan keluarga besar belum pernah bertemu secara langsung, hanya melalui telpon rutin.
Banyak kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan yang keluarga sampaikan, bagaimana agama Lukman, keluarganya, kehidupan di Australia, pekerjaan saya nanti setelah menikah, dan masih banyak lagi.
Tapi dengan tekad dan niat yang benar2 serius, akhir November 2007 Lukman datang ke Padang menemui orangtua dan keluarga saya dan melamar saya. 1 minggu kemudian, tepatnya 7 Desember 2007 kami resmi menikah di salah satu mesjid di Padang.
Setelah 11 tahun menikah kami dikaruniai 2 anak perempuan, Ellyse (6,5tahun ) dan Myiesha 6 bulan.
Dengan adanya perbedaan paling sedikit satu (bangsa), dan mungkin agama, mengapa dulu memutuskan untuk menikah?
Lukman mengenal Islam pada tahun 1997 di Al Azhar Jakarta.
Waktu di Padang dia juga tertarik untuk belajar lebih dalam tentang Agama Islam dan memutuskan untuk mengucapkan syahadat di Masjid Westall, Victoria bulan September 2007.
Setelah masuk Islam Lukman melamar saya melalui telepon karena dia sudah yakin bahwa dia memang cinta sama saya dan mau membangun keluarga dengan saya.
Kami memutuskan untuk mengadakan acara sederhana di Padang dan pesta kecil di Melbourne supaya keluarga Lukman bisa hadir.