Kehidupan Dua Keluarga Multi Budaya Indonesia di Australia
Dan yang paling penting yang tidak bisa dihilangkan adalah masalah lidah atau selera, selera saya tetap selera kampung
Sejauh ini 'masalah' terbesar apa yang kalian hadapi sebagai pasangan multi budaya?
Tidak dapat dipungkiri, perbedayaan budaya, pola pikir dan komunikasi merupakan faktor utama yang harus kami hadapi bahkan masih alami sampai sekarang setelah 11 tahun menikah.
Apalagi setelah punya anak, rintangan semakin besar. Cara dan pola kami membesarkan anak-anak sangat bertolak belakang.
Lukman dengan sifatnya yang "outspoken' dan "direct" dan sedikit keras. Sedangkan saya lebih pendiam dan "considered".
Sekarang kalian tinggal di Australia, apakah kalau kalian tinggal di Indonesia, apakah masalah yang dihadapi akan lebih besar atau lebih kecil?
Buat saya mungkin akan jadi lebih kecil karena banyak bantuan dari keluarga besar saya (support system) sebaliknya tidak buat Lukman.
Tapi seperti yang Lukman selalu bilang "no matter where we live, the problem with our relationship is still gonna be us" (Dimanapun kita tinggal, masalah dalam hubungan kita akan selalu menjadi hal yang kita selesaikan sendiri).