Kejar, Tangkap Anggota KKB Hidup atau Mati!
jpnn.com, JAKARTA - Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menjelaskan, pencarian korban kebrutalan KKB (kelompok kriminal bersenjata) masih berlanjut. Tim gabungan TNI - Polri mencari korban yang diduga sudah meninggal dunia maupun hilang saat berusaha melarikan diri dari kejaran KKB.
”Tetap kami lakukan pencarian sampai batas waktu yang kami belum tentukan,” terang dia. Selain itu, pasukan gabungan tersebut juga diperintahkan melaksanakan pengejaran dan penangkapan KKB.
Perintah tersebut, sambung Aidi, berlaku lantaran TNI – Polri sudah berkomitmen untuk menegakkan hukum. ”Target kami adalah pelaku tertangkap hidup atau mati,” tegas perwira menangah TNI AD tersebut.
Sampai mereka tertangkap, pasukan yang berada di Distrik Yigi bakal terus begerak. Kecuali, para pelaku menyerahkan diri. ”Kami akan jamin keamanan mereka,” tambahnya.
Sebagai orang nomor di institusi militer tanah air, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berjanji berusaha sebaik mungkin untuk menangkap semua pelaku. ”Aturan harus ditegakkan untuk diselesaikan secara hukum. Karena sesungguhnya kejadian ini tidak boleh dibiarkan,” ucap pria yang pernah mejabat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu. Bersama Polri, TNI terus melanjutkan tugas di Distrik Yigi.
Kemarin, Hadi secara langsung menyaksikan serah terima 16 jenazah para korban kepada PT Istaka Karya dan keluarga mereka. ”Putra keluarga bapak dan ibu sekalian adalah pahlawan pembangunan untuk kemajuan Papua,” ungkapnya.
Sebab, mereka meninggal dunia dalam tugas membangun jalan Trans Papua yang dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. ”Akan tetapi musibah ini tidak bisa kita hindari,” sambungnya.
Peristiwa pembantaian 16 pekerja proyek oleh KKS merupakan salah satu ledakan akibat banyaknya masalah tak terselesaikan di Papua. Namun, Polri belum memandang langkah penanganan perlu ditempuh dengan berbagai jalur, baik dialog dan militer.