Kejar Target Swasembada, Lahan Transmigrasi Bisa jadi Lumbung Pangan
jpnn.com - ‪JAKARTA - Menteri Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar percaya bahwa target Presiden Joko Widodo mewujudkan swasembada pangan tahun 3 tahun bisa dicapai lebih cepat.
Karena, Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi dan sumberdaya yang sangat mendukung.‬ ‪"Lahan transmigrasi bisa jadi lumbung pangan nasional, bisa mendukung bahkan mempercepat pencapaian target swasembada pangan 3 tahun sebagaimana dicanangkan Presiden. Sehingga kita tidak perlu impor lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat," ujarnya, Rabu (4/2).
‪Marwan sangat antusias dan siap bekerja keras untuk mempercepat terwujudnya target presiden tersebut. Apalagi selama ini, kawasan transmigrasi yang tersebar di luar Pulau Jawa sebenarnya cukup berperan memenuhi kebutuhan pangan daerah dan nasional.‬
‪Misalnya kawasan transmigrasi di Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan kawasan lainnya, selama ini kata Marwan, telah menjadi sentra-sentra produksi pangan. Hasil produksinya selain untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah setempat dan sekitarnya juga dikirim ke berbagai daerah di Pulau Jawa.
Selain itu, kekurangan lahan pertanian nasional yang diperkirakan butuh tambahan lahan baru seluas dua juta hektar, juga dapat disediakan di kawasan transmigrasi yang masih memiliki jutaan hektar lahan yang belum dibuka atau didayagunakan secara produktif.‬
‪Berbagai jenis kebutuhan pangan dapat diproduksi pada lahan-lahan transmigrasi. Mulai dari padi/beras, jagung, kedelai, peternakan, dan perikanan. Tinggal bagaimana upaya agar produksi pertanian di kawasan transmigrasi bisa makin ditingkatkan kualitas dan volumenya.‬
‪"Jika kita bisa mengoptimalkan potensi lahan yang tersedia di kawasan transmigrasi. Kita support benih unggul, pupuk, peralatan, teknologi, pendampingan, penyuluhan. Saya optimis kawasan transmigrasi bisa menjadi lumbung pangan penting untuk mempercepat target Presiden Jokowi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional," ujarnya. (gir/jpnn)