Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kekeringan di Ngawi, Warga Beli Air Bersih di Sendang

Minggu, 16 September 2018 – 07:12 WIB
Kekeringan di Ngawi, Warga Beli Air Bersih di Sendang - JPNN.COM
Kekeringan air di Ngawi. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, NGAWI - Krisis air bersih akibat kemarau panjang di Dusun Klelen, Desa Kiyonten, Kasreman, Ngawi, Jatim, kondisinya susah sangat memprihatinkan.

Sejak April, warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sejak bulan itu, sumur pompa tak bisa lagi diandalkan. Sampai-sampai, warga terpaksa membeli air bersih dari sendang di dusun setempat. ’’Belinya ke sendang di gunung. Satu jeriken kecil dihargai Rp 500,’’ ujar Supri, warga setempat, seperti diberitakan Radar Ngawi (Jawa Pos Group).

Imbas kekeringan sudah dirasakan warga Dusun Klelen kurang lebih selama enam bulan. Kesulitan mendapatkan air bersih, memaksa Supri dan warga dusun merogoh kantong dalam-dalam. Supri pun mengaku beruntung masih berkesempatan membeli air dari sendang meski lokasinya jauh dari rumahnya.

Tak bisa dibayangkan sehari tanpa air. Kalau sumber air dari sendang menipis, tentu harga yang harus ditebus lebih mahal lagi. ‘’Belinya harus antre karena yang butuh banyak,’’ katanya.

Mengharap bantuan air bersih seperti menanti durian runtuh. Sejak dilanda kekeringan setengah tahun lalu, bantuan yang didapat jauh dari mencukupi. Berbondong-bondong warga menuju lokasi pembagian air.

Sembari menenteng beragam jenis wadah, mereka mengantre demi membawa pulang air bersih secara gratis. ‘’Baru tiga kali ini dapat bantuan. Sekali pasokan ini cukup untuk dua pekan,’’ ungkap Supri.

Sumarlan, warga lainnya, mengaku harus menarik ikat pinggang sekencang-kencangnya. Warga 46 tahun itu harus berhemat air dengan memilah-milah kebutuhan yang lebih pokok terlebih dahulu. ‘’Paling utama ya untuk minum dan masak,’’ ujarnya.

Sempat tebersit asa bagi warga dusun ini. Ketika tahu ada pembangunan saluran air beberapa waktu lalu. Alih-alih mendapatkan air bersih, saluran yang dialirkan ke dusun itu ternyata asin. ‘’Kalau tidak ada bantuan datang, ya harus beli,’’ terang Sumarlan.

Kekeringan yang menerjang wilayah Ngawi memaksa warga harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan air bersih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close