Kekhalifahan Hancur, ISIS Mulai Bergeriliya
Hal tersebut terbukti dalam rekaman suara yang baru tersebar di media sosial. Dalam rekaman berdurasi 1,5 menit itu, mereka mengatakan bahwa pria, perempuan, dan anak di Baghouz akan dibantai para tentara bersalib.
"Saudara muslim di seluruh dunia, mari bangkit dan membalas dendam atas nama agamamu," ujar seorang laki-laki dalam rekaman.
Sementara itu, Unicef menyebutkan permasalahan lain di Syria. Yakni, nasib anak-anak di negeri itu. Menurut dia, 2018 merupakan tahun paling mematikan bagi bocah Syria. Lembaga PBB yang menaungi urusan anak tersebut memverifikasi kematian 1.106 bocah dalam setahun.
Keselamatan mereka terancam karena akses makanan dan kesehatan sangat terbatas. Sejak Januari, 60 anak meninggal dalam perjalanan menuju kemah Al Hol. Di kemah, nasib mereka pun belum terjamin.
Mereka harus berebut dengan pengungsi lain. Penampungan yang dirancang untuk mengakomodasi 20 ribu orang itu sekarang mengurus lebih dari 65 ribu orang.
"Pernyataan bahwa konflik Syria sudah selesai salah besar. Anak-anak masih dikelilingi bahaya," ujar Direktur Eksekutif Unicef Henrietta Fore. (bil/c11/dos)